HAK BANYAK LEBIH UTAMA DARI HAK INDIVIDU

Sering bahkan Sangat santer sekali akhir-akhir ini di hadapkan dengan berbagai persoalan, yang menyimpang bahkan salah arti dari tujuan sesungguhnya namun mereka terlajur salah dan mewariskan kekeliruanya ke generasi selanjutnya hingga, yang tadinya salah seolah di benarkan karena alasan dari jaman dulu.

Budaya meniru dan tak pernah ingin tau arti dari kebearan, mereka hanya mendengar sepintas kemudian menyampaikan kepada yang lain dengan modifikasi hatinya sendiri sehingga tujuan yang benar menjadi keliru dan berbuah perpecahan. masalah ini bukan di alami oleh setiap individu bahkan di alami oleh pengurus bahkan pemerintahan. Mulai dari budaya menipu, korupsi dan membenarkan argumen pribadi tanpa memikirkan orang lain bahkan dampak buruk bagi banyak orang.

sebagai salah satu contoh dalam demokrasi ini di bebaskannya seseoarang untuk berkelompok dan berorganisasi, sehingga mereka bebas berkumpul dengan menjadikan bangsa ini berkotak -kotak ya tidak jauh seperti kembali ke masa jaman penjajahan, padahal yang sebenarnya meraka paham bahkan tau dampak buruk dari semua itu namun karena rasa sombong dan angkuh semua itu di benarkan dan di legalkan, 

di jaman dahulu WB di jadikan pedoman hukum untuk golongan - golongan dengan sanksi yang berbeda dan setelah berepormasi menjadi KUHP yang seharusnya sanksi yang sama tanpa memilah dan memilih golongan malah di salah artikan bahkan di putar balik. ini sekilas kekeliruan dari sebuah kepentingan individu.

sekarang apa yang harus kita lakukan???

berdiam dirikah menyaksikan ini semua, atau kita bergabung menjadi manusia yang sesat....

Sulit rasanya jika harus memulai dari mana memperbaiki semua ini karena begitu banyak virus yang telah menjalar di setiap hati manusia di bumi ini, sehingga meraka tidak lagi peduli kepada sesama , mereka hanya mementingkan kepentinagn diri dan golongan,

shabat sekalin mulailah dari diri kita untuk saat ini dan tularkan lah kebenarkan dan cinta alam kasih sayang sesama manusia ini kepada generasi kita kelak di kemudian hari wangsit atau petuah ini jadi peruahan di masa yang akan datang seblum dunia ini hancur.