aya
tidak berlari terengah-engah, melainkan berjalan terengah-engah.
suasana sore yang cerah ini nampak mendung di mata saya. hilir mudik
pegawai kantoran dengan berbagai macam gaya terlihat dengan raut muka
yang lelah. saya ingin membantu mereka yang lelah itu, tapi apa daya?
saya pun sebenarnya berada di dalam katagori mereka, lelah.
halte
busway sudah penuh dengan puluhan kepala. karena penuh itulah emosi
gampang tersulut. seorang bapak dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata
kasar kepada wanita yang kira-kira paruh baya. ya, lagi-lagi saya tidak
dapat berbuat apa-apa karena saya lelah. lebih baik saya tetap tertib
antri dan kembali mendengarkan lantunan Kiroromiarai.