.

ke Singapura Bareng Sahabat


Menginjakan kaki dengan sahabat di Singapura, beberapa waktu lalu, kami berdua backpacking ke Singapura. Jadi, memang kami siapkan sendiri, mulai dari membeli tiket penerbangan sampai reservasi hostel. Banyak hal yang menarik selama 2 hari berada di Singapura, mulai dari bermalam di Changi Airport sampai ke tempat-tempat wisata, seperti Resort Island Sentosa.


Mengurus Tiket dan Reservasi Penginapan
Saat ini tiket penerbangan ke Singapura sangat mudah didapat, banyak penerbangan yang menyediakan jadwal penerbangan ke Singapura bahkan dengan harga promo yang sangat murah. Diantaranya ada Mandala Airlines, Air Asia Airlines, Batavia Air, Tiger Airways, dan Lion Air.
Untuk reservasi penginapan, cukup mudah. Singapura banyak menyediakan pilihan penginapan dari hostel backpackers sampai hotel berbintang. Salah satu hostel tujuan saya adalah The Hive Backpackers yang terletak di Serangon Rd. Umumnya harga hostel tergantung dari pilihan kamar, apakah dormitorry (berkelompok), twin/double room, dan single room. Untuk dormitorry harganya sekitar SGD$ 25-30/day or night (per orang), twin room/dobule room SGD$ 50-75/day or night (per room), dan single room SGD$ 59-80/day or night (per room). Pemesanan bisa via email dan pembayaran dilakukan pada saat mulai check in. Pastikan juga saat check in sesuai dengan jam yang diberlakukan pihak hostel. Karena jika datang lebih awal dari jam check in maka kita hanya bisa menitip barang bawaan saja dan belum diperbolehkan masuk kamar sebelum jam check in. Namun, kita masih bisa mempergunakan fasilitas di luar dari fasilitas kamar, seperti akses internet, rest room, breakfast, dan lain-lain. 
Karena pengalaman saya kemarin datang lebih awal ke hostel jam 9 pagi, sedangkan check in pukul 15.00 waktu Singapura. Alhamdulillah-nya, kami bertemu dengan kawan dari Indonesia. Mereka pertama kali menegur pas kami datang dan sangat kebetulan sekali kamar yang mereka tempati adalah kamar kami berikutnya. Saya sangat beruntung karena kawan dari Indonesia check out jam 10 pagi. Jadi, kami bisa check in lebih cepat jam 12 siang. Ditambah lagi, kawan dari Indonesia memberikan seluruh ransum makanannya kepada kami berdua. Benar-benar luarbiasa karena kami tidak punya ransum makanan yang bisa dimasak, selain perbekalan roti. Sudah di kasih kamar, makanan, informasi jalan, itulah enaknya kalau bertemu sesama orang Indonesia di negeri orang, seperti saudara saja.
Meskipun menginap di hostel yang sangat murah, tetapi fasilitas yang ada cukup memuaskan untuk para backpackers.   Here is website of The Hive Backpackers: www.thehivebackpackers.com or you can search other hostels in this site at www.hostels/Singapore
Bermalam di Terminal 2 Changi Airport
Kami tiba di Terminal 2 Changi Airport, pada hari Sabtu pukul 23.00 (SIN) dengan pemberangkatan dari Jakarta pukul 20.30 (CGK). Karena hari sudah malam dan kami berdua tidak tahu harus kemana, hostel tempat kami menginap pun berada cukup jauh dari airport. Jadi, kami memutuskan untuk menginap di Terminal 2. Mungkin ini kesempatan saya juga untuk bisa berkeliling di sekitar Terminal 2 dan berbelanja sedikit untuk oleh-oleh pulang. Malam hari udara di sekitar terminal menjadi bertambah dingin karena berkurangnya aktivitas orang-orang. Sampai kami berdua harus berpindah tempat tiga kali untuk mencari tempat yang sedikit lebih hangat dan tentunya tempat duduk yang bisa di pakai untuk tidur senyaman mungkin. Kebanyakan memang yang menginap di Terminal 2 adalah mereka yang tiba dengan penerbangan malam hari. Jadi, tidak usah malu kalau ternyata Anda harus menginap di Terminal karena kemalaman.
Terminal 2 Changi Airport memang sangat nyaman dan bersih. Fasilitas umum banyak tersedia dengan petunjuk penggunaan ataupun arah yang sangat jelas. Mulai dari free akses internet, ruang salat bagi yang muslim (prayer room), tv channel, ruang bermain untuk keluarga (family zone), sampai fasilitas air minum (drinking water), money changer, hotel transit. Selain itu, berada di Terminal 2 ini terasa berada di dalam sebuah mall. Karena di dalamnya, berderet berbagai macam outlet, mulai dari parfume,coklat, souvenir, ciggarette, mini bar, mini market, restoran, dan lain-lain. Dan, outlet buka sampai jam 2 malam, bahkan ada yang 24 jam, seperti outlet coklat atau cafe-cafe. Jadi, walaupun berlama-lama di terminal tidak akan pernah bosan. Selain barang-barangnya sangat menarik, juga bisa berfoto di setiap sudut unik dari Terminal 2 ini. 
Berkenalan dengan MRT (Mass Rapid Transit/Kereta Listrik)
Pagi harinya, kami langsung menuju hostel menggunakan kereta. Karena tranportasi yang langsung terhubung dari airport adalah MRT Station. Pertama kali naik MRT memang agak bingung bagaimana caranya membeli tiket. Berbeda dengan di Jakarta yang dapat membeli tiket di pagi hari. Karena masih pagi, saya tidak bisa membeli tiket di counter tiket untuk mendapatkan EZ-Link card. Apalagi hari Minggu yang ternyata counter tiket baru buka jam 12 siang. Jadi, saya harus membeli tiket dengan mesin tiket MRT. 
Awalnya memang tidak mengerti cara manggunakan mesin tiket. Penasarannya juga, kami mencoba melihat orang Singapura menggunakaannya. Setelah kami coba, "Yes we got this green card." Jika belum juga mengerti, jangan sungkan bertanya. Orang-orang di Singapura sudah sangat familiar dengan turis sehingga mereka akan dengan senang hati membantu. Oya, ada dua cara membeli tiket MRT tapi sebelumnya pastikan dulu tempat tujuan. 
MRT Ticketing Machine, tiket ini berlaku untuk satu kali perjalanan (single trip), kita akan mendapatkan standart tickets (warna hijau). Standart tiket hanya dapat digunakan untuk 1-2 kali dibanding dengan non single-trip tickets.  Caranya cukup mudah,masukkan SGD$5,tentukan tujuan anda pada layar touch screen, nanti akan muncul layar tujuan Anda beserta tarif. Jika benar, klik ok/yes dan keluarlah standart card beserta uang kembalian Anda. 
Beli tiket terusan di Counter Tiket, untuk memulai perjalanan wisata, saya membeli EZ-Link card, harganya hanya sekitar SGD$12. Ini adalah cara yang terbaik untuk bisa traveling tanpa batas di Singapura. Tiket ini bisa digunakan untuk naik kereta dan juga bus. Jadi, mau kemanapun kita tidak usah top up (isi ulang) atau membeli tiket lagi. Tiket terusan ini hanya ada di stasiun-stasiun MRT tertentu. Untuk tiket biasa bisa dibeli dimana saja dan harus deposit uang yang nantinya bisa diambil kembali sewaktu mengembalikan tiket tersebut. 
Setelah membeli tiket, cara penggunaannya juga cukup mudah. Tempelkan tiket tersebut pada sensor yang berada di pintu masuk yang akan dimasuki lalu pintu akan otomatis pintu akan terbuka.
Ada pengalaman lucu, sewaktu kami berdua naik MRT pertama kali. Karena kami belum tahu arah ke hostel yang dituju, jadi kami harus meninggalkan airport pukul 6.00 pagi dengan perkiraan kami bisa sampai ke hostel lebih cepat. Perut sudah lapar sekali, apalagi malam hari udara di sekitar Terminal 2 sangat dingin, nggak bisa menahan perut yang terus berbunyi. Setelah mendapat duduk di dalam MRT, kami langsung makan roti perbekalan, layaknya naik keretea ekonomi di Jakarta. Alhamdulillah-nya, kami tidak buang sampah sembarang. Dan, nggak sadar, kalau kami dilihatin oleh orang sekitar tapi untungnya tak ada satupun yang menegur. Mungkin mereka sudah biasa kali dengan turis dari Indonesia.
Ketika perjalanan ke tempat wisata, kami baru tahu,bahwa dilarang makan dan minum di dalam MRT. Itupun, nggak sengaja melihat tanda warning di tembok. Kalau nggak, aduh kebiasaan ala Jakarta bisa kebawa deh. Alhamdulilah, pas kami berdua lagi makan, tidak ada petugas bayangkan kalau kami harus membayar denda SGD$ 500 karena makan roti di dalam MRT, bisa-bisa nggak pulang ke Indonesia. Memang Singapura terkenal sebagai salah satu negara paling maju dibidang transportasinya. Antar stasiun saja, dapat ditempuh hanya dalam beberapa menit. MRT yang sangat bersih, nyaman, cepat, dan ekonomis. 
Little India, "Achaaa... Achaaa...."
Sambil menunggu jam check ini hostel. Lumayan untuk 2 jam dan kami tidak mau menyia-nyiakan waktu meskipun belum mandi dari pagi. Setidaknya barang bawaan sudah dititipkan di hostel. Perjalanan wisata pertama saya dimulai dari tempat ini. Beruntung sekali, hostel tempat saya menginap dekat dengan salah satu tujuan wisata, hanya berjalan kaki 500 m bertemu kawasan "Little India".
Di sekitar kawasan ini,dapat ditemui kuil tempat ibadah orang  India. Ataupun wanita India yang khas dengan pakaian sarinya. Terus terang ini adalah tempat yang luar biasa, apalagi di malam hari. Karena bisa menemukan banyak hal baru disini. Mulai dari kios penjual buah segar dan permen khas India sampai dengan kios penjual baju dan sepatu dengan harga begitu murah. Ditambah lagi Mustafa Center–empat lantai penuh dengan segala macam barang yang menumpuk mulai dari lantai sampai langit-langit. Di Mustafa Centere, kita bisa mendapatkan barang-barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan tempat lainnya.
Untuk sekadar souvenir, seperti pernak pernik gantungan kunci,tas, pajangan, dan lain-lain bisa kita dapatkan dengan harga SGD$ 10 (3-7 macam jenis). Harga souvenir berupa kaos Singapura di sini lebih murah hanya mulai dari SGD$ 8.9-11.8. Mustafa Center dan beberapa kios-kios di Little India buka 24 jam, jadi sewaktu saya malam hari ke tempat ini, semakin malam semakin bertambah ramai.
Oya, membeli sepatu di Mustafa Center bisa dibilang lebih murah dibanding di Indonesia, apalagi semua barangnya original. Waktu itu, kami sama-sama beli sepatu sport hanya sekitar SGD$15 tapi jangan harap dapat kardus sepatu karena semua barang-barang ditempat ini hanya menggunakan kantong plastik. Tapi, satu hal yang menarik di sini, yaitu jarang sekali dijumpai petugas keamanan. Sepanjang saya menjelajah Mustafa Center, tidak satupun saya temui petugas keamanan di dalam pusat perbelanjaan. Kalaupun iya, petugas hanya menjaga tempat penitipan tas yang space-nya tidak sebanding dengan luasnya pusat perbelanjaan. Mungkin orang-orang di sini sudah merasa aman kali ya?
Cara ke Little India: MRT terdekat Little India dan Ferrar Park
Belanja merk terkenal di Ion Orchard Singapore
Setelah bersih-bersih badan dan beristirahat sejenak di hostel. Tempat selanjutnya yang kami tuju adalah Ion Orchard. Karena waktu itu, teman saja harus membeli buku pesanan temannya, dan sekalian saya pun membeli souvenir untuk teman dekat.
Pertama saya melihat tempat ini sangat luar biasa, megah, dan mengagumkan. Lokasi yang berada di Orchard Road  ini langsung terhubung dengan jalur MRT yang juga merupakan pusat  perbelanjaan terbesar di Singapura, memiliki lebih dari 300 gerai makanan dan retail. Merk-merk mewah dan barang-barang internasional dengan konsep toko yang sangat menarik, seperti Prada, Louis Vuitton, Dior, serta Dolce & Gabbana. Tidak heran, kalau artis dan pejabat suka sekali belanja di Singapura. "Good quality-good price." Untuk informasi selengkapnya bisa mengujungi website-nya www.ionorchard.com
Cara ke Orchard Road: Yang terbaik adalah naik MRT dan turun di stasiun Orchard
Berkeliling Marina Bay
Tujuan kami berikutnya adalah menuju Marina Bay. Kami tiba ditempat ini sekitar jam 7 malam. Kawasan Marina Bay merupakan tempat yang sangat indah dan menakjubkan di malam hari. Betapa tidak, Sungai Marina Bay dengan balutan gedung-gedung pencakar langit, jembatan penghubung antar pulau, dan nyiur melambai dari pohon-pohon tepian laut. Dari tepi sungai kita dapat melihat Sand Sky Park yang sangat mengesankan. Sand Sky Park bentuknya menyerupai kapal mengapung yang disanggah tiga gedung tinggi. Objek wisata ini banyak dimanfaatkan oleh para wisatawan. Sayang, saya belum sempat masuk dalam ke tempat ini karena cuaca yang sedang hujan.
Foto bareng Patung Singa di Merlion Park
Dekat dari kawasan Marina Bay yaitu Merlion Park yang merupakan tempat wisata yang paling populer,dan menjadi salah satu tempat-tempat terkenal di kota-kota besar di dunia. Di sini terdapat Patung Merlion yang terkenal dengan patung singa. Patung yang berukuran tinggi 8,6 meter ini memilik arti lambang tersendiri. Ekor ikan sang Merlion melambangkan kota kuno Temasek (berarti "laut" dalam bahasa Jawa) nama Singapura berarti "Kota Singa" dalam bahasa Sansekerta, dan juga melambangkan awal Singapura yaitu sebagai perkampungan nelayan. Merlion ini didirikan sebagai lambang untuk menyambut semua pengunjung ke Singapura.
Lokasi Patung Merlion terletak bersebelahan dengan One Fullerton,sebuah taman seluas 2.500 meter persegi,yang terdapat aneka restoran,lounge,dan klub dansa tepi pantai, serta sebuah tempat pendaratan kapal sehingga pengunjung dapat turun dari taksi kapal. Dek ini memberi panorama sang Merlion dengan latar belakang cakrawala kota dan Marina Bay yang indah apalagi di malam hari,penuh dengan cahaya lampu dari tiap sudut tempat.
Naik taksi kapal di Singapore River Experience
Rasanya belum lengkap kalau datang ke Merlion Park tanpa mencoba untuk menumpangi Singapore Cruise. Berkeliling sungai Marina Bay dengan taksi kapal sekitar 30 menit untuk satu kali putaran. Di sini kita dalam melihat keramaian dan keindahan malam di sekitar Boat Quay,Clarke Quay,and Marina Bay. Tiket untuk naik Singapore Cruise ini sekitar SGD$15 (adult) dan SGD$8 (child). Satu hal yang mengejutkan sewaktu saya menumpangi taksi kapal ini,yaitu lagu yang di putar untuk penumpang, mirip dengan lagu daerah kita yaitu "rasa sayange" alunannya sama, hanya saja dalam lirik yang berbeda. Ternyata benar,lagu kita ditiru negeri seberang. Untuk informasi lengkapnya bisa dilihat di website www.rivercruise.com.sg 
Kumpulan bule mancanegara di Boat Quay & Clarke Quay
Sewaktu berkeliling riverside,saya minta berhenti di Clarke Quay. Karena penasaran tempatnya yang sangat ramai. Tempat ini dipenuhi dengan restaurant, pub dan club, jadi suasana di sini sungguh ramai dan bercampur baur, alunan musik keras hingga light jazz ber campur baur menjadi satu. Tempat ini didatangi oleh para tukang dugem, pasangan-pasangan yang ingin menikmati suasana makan malam yang romantis, dan juga tak kalah banyak turis-turis mancanegara.

Boat Quay adalah salah satu tempat terbaik di Singapura untuk bersantap di ruang terbuka dan di samping sungai Singapura. Tempat ini menjadi tempat gaul yang populer dengan kafe-kafe yang bergaya, restaurant kelas satu, pub para yuppie, dan galeri desainer. Hamparan area hiburan malam menambah ramai suasana.
Clarke Quay adalah wilayah festival tepi sungai satu-satunya di Singapura yang menggabungkan makanan, perbelanjaan dan hiburan. Terdapat lima blok perumahan dan pertokoan, yang dikembalikan ke gaya asli mereka di abad ke-19. Daerah ini mempunyai berbagai restoran khusus, pub dengan tema-tema tertentu, serta tak ketinggalan wine bar. Di seberang sungai terdapat sejumlah pengalaman bersantap yang menarik, tepatnya di Riverside Point. Tempat yang romantis dan bisa juga menjadi tempat yang sangat "liar" karena di sini banyak tempat "dugem" juga.
Atraksi yang ada di Clarke Quay yaitu Gmax, Reverse Bungy (Bungy Jump). Sayang, tidak bisa mencoba juga karena kondisi hujan gerimis dan sudah malam. Mungkin saya termasuk  cuek  juga karena yang datang ketempat ini tidak ada yang berkerudung, kebanyakan orang-orang yang datang ditempat ini pada malam hari adalah turis mancanegara. Dan, hiburan malamnya, hmmmm.... saya sempat menonton tarian perut dari resto Persia. Wooww seksi  banget.
Cara ke Boat Quay/Clarke Quay: Turun di stasiun MRT terdekat Clarke Quay (NE4). Begitu keluar dari MRT ini langsung terhubung ke Central Mall, carilah jalan keluar ke arah sungaiSSingapura (Singapore River). Setelah keluar akan melihat gemerlap lampu-lampu bar,pub, dan restaurant di seberang sungai Singapura. Selamat datang di dunia malam Singapura. 
Jalan-jalan pagi ke Sentosa Island 
Senin pagi bersiap-siap untuk pulang,tapi sebelumnya kami menuju Sentosa Island sebagai tujuan wisata kami yang terakhir. Alhamdulillah,kami masih punya waktu sampai jam 2 siang,sebelum berangkat ke Airport. Jika ingin ke Sentosa Island,ada baiknya pesan tiket jemputan satu hari sebelumnya. Biasanya di setiap hostel menerima layanan pemesanan tiket mobil jemputan ke Sentosa Island. Harga tiketnya hanya sekitar SGD$5 per person (one way pass) or SGD$8 per person (full day pass) Operating hours: 8am - 10.30pm daily.
Mobil jemputan kami tiba jam 9 pagi, bersamaan dengan jam check out kami. Jadi, kami berangkat ke Sentosa Island dengan bawaan ransel dan tas jinjing kemana-mana, apalagi belum sempat sarapan. Alhamdulillah-nya teman saya sempat membuat 2 roti bakar untuk dimakan diperjalanan. Beruntung sekali,mobil jemputan hanya kami berdua penumpangnya dan supirnya sangat ramah sekali. Perjalanan ke Sentosa Island hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit saja. 
Sentosa Island merupakan pulau yang terpisah dari negaranya dan pulau buatan di negara Singapura. Pulau ini dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan hiburan warganya. Sentosa Island dapat ditempuh dengan MRT dari HarbourFront Station, Sentosa Express, Bus, dan Sentosa Rider. 
Untuk berkeliling di sepanjang area Sentosa Island, kita bisa menggunakan cable car/bus yang disediakan secara gratis. Di sini kita bisa menikmati keindahan pantai Siloso, cafe-cafe sepanjang pantai. Sedangkan untuk menuju satu wahan ke wahana yang lain bisa menggunakan kereta monorel secara gratis. Ada beberapa wahana yang tersedia di Sentosa Island,dan lumayan meronggoh kocek yang mahal juga. Diantara wahananya yaitu: Tiger Sky Tower, Image of Singapore, The Merlion, Song of The Sea, Underwater World Singapore, Butterfly Park & Insect Kingdong, Universal Studio,4D Adventure,dan lain-lain.
Seperti waktu saya memasuki wahana Underwater World Singapore dengan harga tiket SGD$22 (sekitar Rp150.000,00 sangat mahal bukan). Tapi saran saya, lebih baik memilih paket wahana karena harganya bisa lebih murah dan setidaknya bisa mencoba 2-3 wahana dalam 1 paket. Harganya 1 paket wahana mulai SGD$24.90- SGD$29.90 (adult) dan SGD$17.90 - SGD$29.90 (child). Universal Studios saat weekend sekitar SGD$72.00 (adult) - SGD$52.00 (child). Weekday sekitar SGD$66.00 (adult) - SGD$48.00 (child).
Nah, habis main wahana pasti lapar apalagi kami yang cuma sarapan roti tapi jalan tetap hayooo. Masih di Sentosa Island,bisa ditemui salah satu food court yaitu Food Republic,tempatnya sangat ramai karena karyawan Sentosa Island banyak yang makan ditempat ini juga,dan beragam makanan bisa ditemui termasuk Indonesian Food. Sajiannya pun bersih dan makanannya enak, harganya juga cukup murah. Waktu itu kami makan siang hanya sekitar SGD$7.00. Bagi yang suka Fried Chicken, di Sentosa Island tersedia juga Kentucky Fried Chicken (KFC). 
Mengejar waktu ke Changi Airport 
Balik dari Sentosa Island jam 2 siang,jadi masih ada waktu 1 jam menuju airport,karena jam keberangkatn pukul 17.15. Karena kami menggunakan jalur MRT dari Sentosa Island, jadi lumayan sangat jauh,apalagi kami harus bisa membaca dengan baik peta MRT, khusunya  interchange(berganti jalur MRT). Alhamdulillah kami sampai di Terminal 1 Changi Airport bisa lebih awal 1,5 jam. Jadi, masih sempat berkeliling terminal untuk membeli beberapa oleh-oleh,khususnya coklat. Ada pengalaman saya sewaktu boarding pass,hanya gara-gara cairan botol. Setelah melewati beberapa pemeriksaan. Biasa pas boarding pass,barang-barang bawaan harus melalui mesin sensor. Ternyata, di tas bawaan saya terdeteksi ada 2 cairan botol yang satu memang botol minum air mineral tapi yang satu lagi cukup membuat panik petugas. Dibongkarlah seluruh isi tas ransel saya ditempat. Saya juga tidak mengerti cairan botol yang mana. Saya unjuk parfume,bukan dan terakhir, saya unjuk botol penyubur rambut yang saya beli di Mustafa Center. Aduh,mungkin ini yang dimaksud cairan berbahaya kali. Tapi,alhamdulillah petugas tidak menyita satupun barang bawaan saya yang berupa cairan karena pas di check ternyata aman. Untungnya, saya membungkus seluruh barang bawaan saya dengan rapi didalam plastik, jadi tidak malu-maluin di depan umum.
Welcome back to Jakarta
Kami tiba di Bandara Soekarno Hatta jam 19.30,karena pesawat Lion Air delay hampir 1 jam dari jam keberangkatan. Senang rasanya bisa berpergian ala backpacker ke negeri seberang.,apalagi bersama teman dekat. Meskipun, melelahkan membawa ransel ke mana-mana inilah nikmatnya slow travelling, santai, dan menyenangkan. Bisa berinteraksi langsung dengan orang sekitar, bertemu para backpackers dari negara lain.
Untuk sekadar informasi,setiap hari minggu di Singapore tidak ada aktivitas pekerjaan. Jadi,pada umumnya kantor ataupun toko-toko tutup,karena di Singapura,hari kerja adalah Senin-Sabtu. Karena sewaktu saya ingin mencari makan siang di sekitar penginapan,cukup susah karena banyaknya toko ataupun tempat makan yang tutup di hari Minggu. Untuk berkeliling Singapura,bisa menggunakan jalur MRT,sebagai moda transportasi yang sangat hemat. Dan memang setiap jalur wisata atau hiburan di Singapura langsung terhubung dengan jalur MRT. Yang terpenting adalah bisa membaca peta jalur MRT dengan baik,mengatur waktu  dengan cermat agar tempat tujuan dapat dikunjungi dan jangan sungkan untuk bertanya jika mengalami kesulitan selama perjalanan wisata.
So,have a nice vacation! Selamat berwisata ke negeri singa!
 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

ABI HABUDIN © Template Design by Abi Habudin | Publisher : Templatemu